Empati Kita
Setiap kita, pasti akan selalu berhubungan dengan orang lain. Dalam kehidupan pribadi, terlebih dalam kehidupan bekerja. Saat ini, Aparatur Sipil Negara dituntut mampu bekerja salam tim kerja, sebagai implementasi dari tranformasi birokrasi yang professional dan lincah. Dalam sistim tim kerja, mutlak, pegawai individu perlu mampu membangun hubungan harmonis dengan banyak individu lain. Interaksi kerja adalah pelibatan pikiran dan perasaan untuk mencapai tujuan bersama. Salah satu mekanisme keterlibatan pikiran dan perasaan yang kita kenal adalah empati. Empati merupakan bentuk ‘ merasan menjadi orang lain, melalui penggunaan imajinasi’. Empati adalah kesadaran akan perasaan dan emosi orang lain. Hal ini menjadi kunci bagi hubungan antara diri sendiri dan orang lain, karena itu, bagaimana kita sebagai individu memahami apa yang orang lain alami seolah-olah kita merasakannya sendiri .
Bagi Aparatur, dimana tugas dan mandatnya mengatur, melayani, dan mengurus rakyat, empati merupakan elemen kunci, dimana apa yang terjadi di masyarakat dapat menjadi bagian pikiran, melaui imajinasi dan ketersambungan perasaan akan apa yang dialami rakyat serta kebijakan dan perlakuan pemerintah yang paling sesuai dengan keadaan masayarakat dan keadaan wilayah. Empati, berbeda dengan simpati. Simpati merupakan perasaan untuk sesorang, namun empati jauh lebih dalam dan menghasilkan keinginan bertindak untuk membantu orang lain. Daniel Goleman, penulis buku Emotional Intelligence menyatakan bahwa empati merupakan keterampilan yang dapat dilatih sehingga seperti banyak keterampilan interpersonal lainnya, empati dapat dibentuk, dikembangkan, sehingga muncul sebagai reaksi respon alamiah bagi individu. Beberapa jenis empati meliputi :
- Empati kognitif adalah memahami pikiran dan emosi seseorang, dalam arti yang sangat rasional, bukan emosional.
- Empati emosional juga dikenal sebagai penularan emosional, dan 'menangkap' perasaan orang lain, sehingga benar-benar dapat merasakan perasaan orang lain.
- Empati welas asih adalah memahami perasaan individu lain, dan mengambil tindakan yang tepat untuk membantu.
Mengembangkan Empati Di Tempat Kerja
1. Memahami orang lain
- Kenali apa yang terjadi disekitar, baik pada tatanan personal maupun komunitas.
- Biasakan banyak mendengarkan, dan bayangkan apa sedang terjadi, dan apa yang mungkin akan terjadi pada diri orang lain atas keadaan sedang dihadapi.
- Pahami orang lain dari sisi yang baiknya, biasakan komunikasi terbuka untuk hal atau respon yang diinginkan dari orang lain.
- Fokus pada pencapaian kinerja organisasi sehingga, urusan pribadi tidak lagi dipandang sebagai fokus pemikiran.
- Kenali kebutuhan orang lain, ingat ingat, ketika Anda sedang berada pada kebutuhan yang sama.
2. Mengembangkan orang lain
- Bagi informasi yang sekiranya berguna bagi orang lain.
- Buka kesempatan berbagi orang lain untuk mengembangkan diri, melalui fasilitasi yang dapat dilakukan, baik berupa informasi, menghubungkan, dan merekomendasikan jenis dan jalur pengembangan.
- Bantu dukung dengan memberikan apresiasi pada pencapaian orang lain
3. Orientasi pelayanan
- Jangan menunda untuk membantu orang lain.
- Pikirkan, siapa yang menggunakan hasil kerja kita.
- Pikirkan apa yang akan terjadi jika kualitas hasil kerja buruk.
- Tampilkan keramahan tanpa syarat dan tanpa batas
4. Mengelola keragaman
- Seragam yang dikenakan, tidak menghapus keragaman latar belakang dan karakter individu.
- Gunakan keragaman orang lain sebagai sumber pengetahuan yang membangun kapasitas diri akan beragaman.
- Jangan mencari perbedan, namun fokus pada hal yang membangun kesamaan.
Empati seperti sinyal yang mengantarkan kebermaknaan diri sehingga orang lain menyediakan ruang relasi berjangka panjang, produktif, dan saling menguatkan.
Bagi aparatur, empati mengantarkan kita pada Tindakan kinerja yang tepat sasarn, berdampak pada perubahan situasi dan kondisi masyarat sehingga, pikiran dan perasaa yang dimiliki tampak terlihat pada perbaikan situasi dan kondisi orang lain.
Ingin tau lebih banyak tentang empati ? …… Kontak kami di tim layanan konsultasi dan konseling BKD Jabar
Salam empatik …….
Penulis : Dr. Rita Kardinasari, S.Psi., M.Si (Analis Kepegawaian Ahli Madya BKD Jabar)